Advertisements

Reksadana Syariah Investasi Rp 10 ribu

Advertisements

Investasi reksadana bisa Anda mulai dengan uang hanya Rp 10.000. Bagaimana caranya ?

Reksadana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia yang membuka harga pembelian awal dan selanjutnya minimal ceban. Produk racikan PT Majoris Asset Management ini meluncur ke pasar pada 8 November lalu.

Dengan investasi awal cuma Rp 10.000, perusahaan yang mengantongi izin sebagai manajer investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Oktober 2015 lalu tersebut juga mengincar investor ritel.

Advertisements

Menurut Gresia Kusyanto, Head of Marketing Majoris Asset, perusahaannya merilis Majoris Sukuk Negara Indonesia lantaran Indonesia merupakan pasar yang besar tapi kesadaran untuk berinvestasi di produk syariah masih belum terlalu besar.

Dari total dana kelolaan reksadana konvensional di negara kita, porsi reksadana bernafas Islami baru sekitar 5%, sehingga potensi produk investasi syariah masih gede. Dari sisi suplai, produk reksadana syariah juga belum sebanyak yang konvensional.

Sejauh ini, baru ada 160 produk. Sedang dari sisi permintaan, ya, itu tadi, kesadaran masyarakat berinvestasi pada reksadana syariah belum besar.

Meski begitu, Gresia menyebutkan, OJK sudah sangat gencar dalam melakukan literasi investasi berbasis syariah. Itu sebabnya, “Kami yakin prospek reksadana syariah masih besar, mengingat besarnya upaya pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia dengan membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS),” kata Gresia.

Sejak awal tahun, Wawan Hendrayana, Research & Investment Analyst Infovesta Utama, bilang, pergerakan kinerja reksadana pendapatan tetap syariah mirip dengan yang konvensional. Rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap konvensional hingga Rabu (15/11) lalu sebesar 8,8%, sementara syariah 8,7%.

Dibanding deposito perbankan, Wawan mengungkapkan, jelas indeks reksadana pendapatan tetap, baik konvensional maupun syariah, lebih baik, dua kali lipat lebih besar. Sebab, bunga deposito cuma 4,3%.

Untuk 2018, Wawan memproyeksikan, kinerja reksadana pendapatan tetap syariah akan berada di kisaran 6%–7%. “Lebih rendah, mengingat tahun depan kemungkinan ada penurunan suku bunga seperti tahun ini sepertinya kecil,” ujarnya.

Advertisements

Meski begitu, Majoris Asset berani memasang target imbal hasil untuk produknya setahun ke depan mencapai 8%–11%. Soalnya, rata-rata kupon surat berharga syariah negara kita yang merupakan underlying dari Majoris Sukuk Negara Indonesia berada di kisaran 8%.

Advertisements

Selain itu, “Ada potensi tambahan return dari strategi pengelolaan produk reksadana kami yang aktif,” imbuh Gresia.

Sebagai perbandingan, Gresia mengungkapkan, Majoris Asset juga mengelola produk reksadana konvensional berbasis surat berharga negara. Dan per 10 November lalu, imbal hasilnya tahun ini mencapai 9,64%.
Jangka menengah

Related Post

Untuk mengejar target imbal hasil tersebut, Majoris Asset bakal menempatkan dana kelolaan produk mereka sebanyak 97%–98% di sukuk negara Indonesia.

Sementara sisanya di instrumen pasar uang syariah seperti deposito perbankan syariah guna menjaga likuiditas. Tapi, Majoris Asset tidak hanya beli dan tahan sukuk negara.

“Kami menggunakan strategi pengelolaan secara aktif. Sehingga, selain mendapat imbal hasil dari kupon, juga ada potensi menambah hasil dari capital gain,” ungkap Gresia. Zulfa Hendri, Direktur Utama Majoris Asset, menambahkan,

Majoris Sukuk Negara Indonesia cocok untuk investor dengan horizon investasi menengah hingga panjang. “Yang menginginkan prinsip syariah dalam pengelolaannya, dengan risiko yang relatif lebih rendah dibanding reksadana syariah saham,” tambah Zulfa.

Sejak diluncurkan, Gresia mengklaim, respons investor terhadap produk yang mendapat pernyataan efektif dari OJK pada 30 Oktober lalu cukup bagus. Total dana kelolaan Majoris Sukuk Negara Indonesia sampai Selasa (14/11) sudah mencapai Rp 108 miliar.

Advertisements

Memang, kebanyakan yang masuk ke produk ini adalah dari investor institusi, terutama perusahaan asuransi dan dana pensiun. “Kami lihat, untuk memenuhi kewajiban penempatan dana di surat berharga negara sesuai Peraturan OJK tentang Investasi Surat Berharga Negara bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank,” jelas Gresia.

Targetnya, tahun ini dana kelolaan Majoris Sukuk Negara Indonesia bisa mencapai Rp 300 miliar dan tahun depan bertambah jadi Rp 500 miliar.

“Perkembangan minat investor terhadap instrumen reksadana syariah semakin besar, didorong kesadaran investor untuk melakukan diversifikasi. Bukan hanya di reksadana konvensional, juga di reksadana berbasis syariah,” kata Gresia.

Tertarik berinvestasi di Majoris Sukuk Negara Indonesia?

Biaya pembelian, pengalihan, dan penjualan kembalinya maksimum 1%. Kemudian, biaya jasa manajer investasi maksimal 1,5% per tahun serta bank kustodian 0,15% setahun.

Cuma, Wawan menilai, target imbal hasil 8%–11% terlalu besar untuk tahun depan. Lantaran, yield rata-rata sukuk negara tahun ini saja sekitar 6,7%. Sukuk negara dengan yield mencapai 8% cuma sedikit. Dan, kebanyakan jatuh temponya panjang.

Advertisements

Misalnya, PBS007 yang jatuh tempo tahun 2046 dan IFR0010 yang kedaluwarsa di 2036 mendatang. “Kecuali memang, Majoris Asset melakukan strategi trading dalam mengelola dana, mungkin hasilnya bisa lebih tinggi,” ujar dia. Siapa yang berminat investasi dengan dana hanya 100 ribu ?

Advertisements
5/5 - (8 votes)
Advertisements
Related Post
Advertisements