Calon peminjam perlu memahami soal masalah yang akan dihadapi sangat mengambil pinjaman online. Apa saja masalah pinjaman online di 2022 ?
Meskipun banyak membawa hal baru, seperti kemudahan dan kecepatan dalam proses kredit, namun belakangan muncul banyak masalah di pinjaman online, seperti pinjol ilegal, penagihan gagal bayar, bunga tinggi.
Jadi, sebelum mengajukan, penting buat konsumen untuk mengerti masalah yang mungkin dihadapi ketika mengambil pinjaman online.
Daftar Isi[Lihat]
1. Pinjaman Online Ilegal, Tidak Terdaftar OJK
Jumlah pinjol ilegal di Indonesia banyak sekali. Pinjol ilegal tidak punya izin dari OJK.
OJK dalam laporan di 2022 menyebutkan telah menutup 3 ribu pinjol ilegal. Proses penutupan pinjol ilegal masih akan terus dilakukan.
Pinjol ilegal jadi masalah dan sangat perlu diwaspadai karena:
- Bunga tinggi, sangat mencekik peminjam.
- Penagihan dilakukan dengan cara – cara yang kasar, menghina.
- Data pribadi di ponsel diambil dan disebar kemana – mana tanpa izin.
Peminjam, perlu hati – hati atas masalah pinjol ilegal. Pastikan hanya mengajukan di ngambil pinjaman online yang resmi OJK.
2. Bunga Tinggi 0.4% per Hari
Bisa dihitung bahwa bunga per hari 0.4%, sebulan bunga 12% dan dalam setahun, bunga mencapai 144%.
Bandingkan dengan bunga KTA di bank yang di kisaran 20% sd 30% setahun. Jauh lebih rendah dari bunga di fintech.
Tidak hanya bunga yang mahal, aplikasi pinjaman online juga masih membebankan potongan biaya admin. Besarnya biaya layanan bergantung pada jumlah dan lama pinjaman.
3. Banyak Data Pribadi di Ponsel Diambil
Aplikasi pinjaman online mengambil data pribadi dari ponsel. Hal tersebut dimintakan saat pengajuan pinjaman.
Konsumen harus aware bahwa selalu ada resiko kebocoran data dengan kita memberikan akses data ke pihak ke-3. Meskipun, pihak pembuat aplikasi sudah menyatakan akan menjaga data pribadi tersebut, tetapi tetap saja resiko tersebut ada.
4. Tenor Masa Kredit Pendek, Hanya 1 Bulan
Masa kredit atau tenor di pinjaman online cukup pendek, umumnya hanya 30 hari atau paling lama 12 bulan.
Berbeda dengan KTA yang bisa menawarkan tenor pinjaman sampai 60 bulan. Tenor yang panjang membantu jumlah cicilan menjadi lebih kecil.
5. Limit Pinjaman Rendah (Sekali)
Dibandingkan KTA atau kartu kredit, limit pinjaman di pinjol relatif kecil. Maksimum biasanya hanya bisa kurang dari Rp 10 juta.
Bahkan untuk pinjaman pertama, aplikasi pinjol biasanya memberikan limit lebih kecil. Kenaikkan limit baru bisa dilakukan pada pinjaman berikutnya, dengan syarat catatan pembayaran bagus.
Buat mereka yang butuh dana tunai dalam jumlah besar, pinjaman online tidak cocok. Lebih tepat mengajukan ke KTA bank.
6. Membuat Peminjam Gali Lubang Tutup Lubang
Banyaknya berita soal peminjam yang punya lebih dari satu pinjaman, bahkan bisa sampai 5 pinjaman, menunjukkan kemungkinan besar bahwa banyak orang yang menggunakan pinjaman online untuk galilubang tutup lubang.
Jadi, karena mengajukan pinjol itu mudah dan cepat, disertai pula dengan kontrol pengawasan yang masih kurang dari perusahaan pinjol, banyak orang mengambil pinjaman yang satu untuk menutupi kewajiban pinjaman di tempat lain.